Senin, 12 Maret 2012

Sosiologi dan Antropologi dalam Ilmu Gizi


A. Konsep Ilmu
Apakah yang dimaksud dengan ilmu ?
Apakah yang dimaksud dengan pengetahuan ?
Ilmu merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis mengenai objek yang tertentu, yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikir manusia dengan metode tertentu.  Unsur pokok dalam ilmu minimal harus :
1.   Adanya objek dari ilmu
2.  Terdapat metode untuk mempelajari objeknya
3.  Merupakan satu kesatuan sistem

Pengetahuan merupakan sesuatu yang diketahui manusia dan dipergunakan untuk kemudahan hidupnya tanpa mengetahui secara mendalam tentang pengetahuan tersebut.

Apakah sosiologi merupakan ilmu pengetahuan ?
Untuk menjawabnya, harus dikaitkan apakah unsur pokok dalam ilmu terdapat atau dimiliki oleh sosiologi. Unsur-unsur pokok dalam ilmu haruslah mempunyai kejelasan objek, metode serta bersistem.

B. Objek Sosiologi dan Antropologi Sebagai Ilmu

Objek ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua yaitu objek materiil dan objek formil.
Objek materiil merupakan objek yang menjadi sasaran penyelidikan suatu ilmu. Ilmu-ilmu sosial sasaran penyelidikannya adalah masyarakat dalam pengertian luas. Masyarakat  ini oleh setiap disiplin ilmu sosial dipelajari dari sudut pandang yang berbeda-beda. Sudut pandang untuk mempelajari objek materiil inilah yang disebut dengan objek formil. Misalnya ilmu sejarah mempelajari masyarakat dari sudut pandang peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi di masyarakat di masa lalu. Ilmu politik mempelajari masyarakat dari sudut pandang kekuasaan (bagaimana kekuasaan diperoleh, bagaimana kekuasaan diimplementasikan dan bagaimana kekuasaan dipertahankan). Ilmu ekonomi mempelajari masyarakat dari sudut pandang proses pemenuhan kebutuhan dalam masyarakat.

Sosiologi mempelajari masyarakat dari sudut pandang proses-proses sosial yang sedang berlangsung dalam masyarakat. Antropologi mempelajari masyarakat dari sudut variasi manusianya atau kebudayaannya.

Dengan demikian sosiologi maupun antropologi mempunyai objek yang jelas, baik objek materiil maupun objek formilnya.

C. Metode Ilmiah

Untuk mempelajari objeknya setiap ilmu mempunyai metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah Kebenaran ilmiah yaitu kebenaran yang diperoleh berdasarkan kenyataan empiris.

Metode untuk memperoleh kebenaran empiris ini dengan mempergunakan metode berpikir ilmiah dan metode penelitian ilmiah. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir dengan menggunakan cara – cara tertentu. Berpikir ilmiah bisa dilakukan dengan metode induktif, deduktif maupun verifikatif.
Berpikir induktif merupakan cara berpikir dari fakta ke teori atau dari hal khusus ke hal yang bersifat umum. Pembentukan teori misalnya, sebagian besar dilakukan berdasarkan metode berpikir induktif.

Berpikir deduktif merupakan cara berpikir dari teori ke fakta (dugaan) sementara atau berpikir dari hal yang bersifat umum ke hal yang bersifat khusus. Untuk menguji teori misalnya antara lain bisa menggunakan cara berpikir deduktif.

Verifikatif adalah kegiatan untuk menguji kebenaran dugaan (hipotesis) ke dalam fakta atau realita.

Dengan menggunakan metode berpikir tertentu dapat digunakan untuk menjelaskan atau menjawab suatu permasalahan melalui metode penelitian tertentu. Penelitian merupakan suatu proses kegiatan untuk menjawab atau menjelaskan suatu masalah yang dilakukan secara sistematis, terencana serta berdasarkan konsep ilmiah tertentu. Untuk menjelaskan atau memperoleh kebenaran empirik dari suatu permasalahan dapat menggunakan metode penelitian tertentu. Metode penelitian dapat dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif; dapat dengan menggunakan survai, eksperimental, studi kasus ataupun content analisys; dapat dilakukan di lapangan ataupun diperpustakaan; bisa menggunakan pendekatan crossectional ataupun longitudinal.

D. Sistematika Sosiologi dan Antropologi
Sosiologi maupun antropologi sebagai kesatuan sistem ditunjukkan dengan adanya unsur-unsur yang terdapat dalam ilmu yaitu teori-teori yang ada. Teori-teori yang ada dalam sosiologi dan antropologi merupakan kesatuan sistem dengan objek yang jelas serta pendekatan yang bisa dipertanggungjawabkan. Sistematika sosiologi sebagai ilmu ditunjukkan dengan paradigma sosiologi yang menggambarkan bagaimana sejumlah pendekatan untuk mempelajari objeknya dikembangkan. Dalam setiap paradigma terdapat sejumlah teori yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Dalam setiap teori terdapat proposisi, konsep, variabel yang juga terus berkembang.

E. Pengertian Sosiologi dan Antropologi
Istilah sosiologi berasal dari kata ‘socius” yang artinya kawan dan “logos” yang artinya berbicara atau ilmu. Secara harafiah sosiologi berarti kawan berbicara atau ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Orang yang pertama kali memperkenalkan istilah sosiologi sebagai ilmu adalah Auguste Comte yang awalnya dimaksudkan untuk mengklasifikasikan ilmu berdasarkan objek yang dipelajarinya. Pengertian sosiologi sebagai ilmu menunjukkan bahwa sosiologi sebagai studi ilmiah yang mempelajari proses-proses sosial yang berlangsung dalam setiap lingkup kehidupan manusia.
Definisi sosiologi dapat ditemukan dalam berbagai rumusan antara lain rumusan Selo Sumardjan dan Soeleman Soemardi yang menyebutkan sociology ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Antropologi secara harafiah berasal dari kata Antropos dan logos yang artinya ilmu tentang manusia. Istilah lain yang dipergunakan untuk menyebutnya ethnologi, ilmu tentang bangsa-bangsa yang sekarang di Indonesia digunakan untuk sebutan Antroplogi Sosial; Ethnografi untuk menyebut pelukisan tentang bangsa-bangsa; Kulturkunde, ilmu kebudayaan yang di Indonesia digunakan istilah Antropologi Budaya.

Perkembangan ilmu antropologi sudah berkembang sedemikian rupa, menjadi bagian-bagian yang spesifik meliputi :

1.   Antropologi phisik :
a.  Paleo Antropologi
b.  Antropologi phisik
2.  Antropolgi Budaya :
a.  Etnolinguistik
b.  Prehestori
c.  Etnologi

F. Pengetahuan Ilmiah
Setiap ilmu pengetahuan di dalam menjelaskan suatu permasalahan akan berpijak pada kebenaran. Kebenaran yang dicari setiap ilmu pengetahuan adalah kebenaran yang berpijak pada kebenaran empiris, yaitu kebenaran yang didasarkan pada pengalaman yang senyatanya. Kebenaran bisa juga diperoleh atas dasar kebenaran metafisik, kebenaran dogmatis maupun kebenaran etik, tetapi kebenaran ini bukanlah kebenaran yang dicari oleh ilmu pengetahuan.

Untuk memperoleh kebenaran empirik setiap ilmu pengetahuan memiliki sarana-sarananya. Sarana-sarana ini merupakan epistemologi dari ilmu pengetahuan. Sarana-sarana yang bisa dipergunakan untuk memperoleh kebenaran empirik/ilmiah meliputi ;
a.  Bahasa
b.  Logika
c.  Statistika/matematika
d.  Metodologi
Setiap ilmu pengetahuan dalam upayanya memperoleh pengetahuan ilmiah diatas, akan mengembangkan sarana-sarana dimaksud sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Materi diskusi :
1.   Jelaskan perbedaan antara ilmu, agama, seni dan filsafat.
2.  Dapatkan pendekatan ilmu alam (fisika) dipergunakan untuk mempelajari objek ilmu sosial.
3.  Jelaskan keterkaitan objek dan metode sosiologi dan antropologi dengan ilmu gizi.
Bahan untuk memperdalam materi :
1.   Bab I; Sosiologi suatu pengantar; Soerjono Soekanto
2.  Bab I; Pengantar Ilmu Antropologi; Koentjaraningrat
3.  Bab I; Sosiologi 1; Charles B Horton

TUGAS

Carilah definisi SOSIOLOGI dari buku-buku atau sumber lainnya sebanyak-banyaknya. Tuliskan definisi yang dikumpulkan dalam format :
1.   Menurut siapa
2.  Definisinya
3.  Sumbernya

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda